Pengaruh Dosis Fosfat Berbasis Jenis Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max L.)

  • Kharisma Ela Usmayasmin Universitas Diponegoro
  • D W Widjajanto Universitas Diponegoro
  • Eny Fuskhah Universitas Diponegoro
Kata Kunci: kedelai, fosfat, pupuk organik, pupuk anorganik

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis fosfat yang terkandung dalam pupuk organik (OF) kelinci, ayam, sapi dan dosis fosfat yang terkandung dalam pupuk kimia sintetik terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2022 – Maret 2023 di kebun Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah dan di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tumbuhan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Percobaan petak terpisah dalam rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan digunakan sepanjang percobaan. Petak utama adalah dosis jenis P2O5 - PO yaitu D1: 16,72 kg P2O5/ha-PO kelinci, D2: 49,9 kg P2O5/ha-PO ayam dan D3: 140 kg P2O5/ha-PO sapi. Anak petak terdiri dari pupuk anorganik, P1: 0 kg P2O5/ha, P2: 23 kg P2O5/ha, P3: 46 kg P2O5/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis fosfat berdasarkan PO ayam D2: 49,9 kg P2O5/ha dan PO sapi D3: 140 kg P2O5/ha memberikan hasil yang lebih baik pada jumlah polong per tanaman, jumlah polong per petak, dan bobot polong per petak dibandingkan PO kelinci D1: 16,72 kg P2O5/ha.

Referensi

Astuti, K., M. R. Dicky, N. K. Isnaeni (2021). Analisis produktivitas jagung dan kedelai di Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Bachtiar, B., M. Ghulamahdi, M. Melati, D. Guntoro, dan A. Sutandi (2016). Kecukupan hara fosfor pada pertumbuhan dan produksi kedelai dengan budidaya jenuh air di tanah mineral dan bergambut. J. Ilmu Tanah dan Lingkungan, 18 (1) : 21 – 27.

Eviati & Sulaeman (2009). Analisis kimia tanah, tanaman, air, dan pupuk. Edisi Kedua. Balai Penelitian Bogor, Jawa Barat.

Gumilar, S., J. Ginting, & S. Silitonga (2013). Respons beberapa varietas kedelai (Glycine max L.) terhadap pemberian pupuk guano. J. Agroekoteknologi, 1 (4) : 13 – 32.

Habibullah, M. (2021). Indikator tujuan pembangunan berkelanjutan dan karakteristik utama sektor pertanian. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Hartati, R. D. (2023). Pengaruh pemberian bakteri pelarut fosfat pada berbagai pH tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merr). J. A-CROPS. 1 (1) : 26 – 34.

Kasno, A. (2019). Perbaikan tanah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemupukan berimbang dan produktivitas lahan kering masam. J. Sumberdaya Lahan, 13 (1) : 27 – 40.

Khaerunnisa, A., A. Rahayu, dan S. A. Adimihardja (2015). Perbandingan pertumbuhan dan produksi kedelai edamame (Glycine max (L.) Merr.) pada berbagai dosis pupuk organik dan pupuk buatan. J. Agronida, 1 (1) : 11 – 20.

Lestari, A. P., S. Nusifera, dan A. Akmal (2018). Respon kedelai (Glycine max (L.) merril) di lahan kering terhadap pupuk organik fermentasi padat. J. Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi, 2 (2) : 82 – 92.

Mufriah, D., R. Sulistiani, dan M. Y. Dibisono (2022). Penggunaan pupuk anorganik dan campuran biochar dengan pupuk kandang terhadap pertumbuhan kacang kedelai (Glycine max L. Merril). J. Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan, 10 (1) : 6 – 13.

Mutiara Septiana, L., A. Afandi, dan I. S. Banuwa (2021). Efektivitas pemberian bahan pembenah tanah terhadap distribusi agregat di lahan kering masam pada pertanaman kedelai. J. Agrotek Tropika, 9 (2): 251 – 259.

Naini, I., M. Minwal, S. Syafrullah (2015). Pengaruh takaran pupuk organik plus terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L. Merril) di lahan lebak. J. Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian, 10 (2) : 63 – 67.

Ni’am, A. M., dan S. H. Bintari (2017). Pengaruh pemberian inokulan legin dan mulsa terhadap jumlah bakteri bintil akar dan pertumbuhan tanaman kedelai varietas grobogan. J. Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, 40 (2) : 80 – 86.

Purba, H. S. (2021). Pengaruh konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas kedelai berumur genjah. J. Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya, 5 (2) : 61 – 68.

Puspitasari, P., R. Linda, & Mukarlina (2013). Pertumbuhan tanaman pakchoy (Brassica chinensis L.) dengan pemberian kompos alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv) pada tanah gambut. J. Protobiont, 2 (2): 44 – 48.

Risnawati, R., dan M. Yusuf (2019). Pertumbuhan dan kualitas produksi dua varietas kedelai hitam akibat pemupukan SP-36. J. Ilmu Pertanian, 22 (1) : 45 – 51.

Rosmaiti, R., S. Syukri, dan A. Fauzi (2017). Pengaruh kehalusan kapur terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L) Merrill) pada tingkat kemasaman tanah yang berbeda. J. Penelitian Agrosamudra, 4 (1) : 23 – 34.

Sarido, A. D. (2013). Uji empat jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting (Capsicum annum L.). J. Agrifor, 12 (1) :22 – 29.

Setyanto, N.W., L. Riawati, & R. P. Lukodono (2014). Desain eksperimen taguchi untuk meningkatkan kualitas pupuk organik berbahan baku kotoran kelinci. J. Rekayasa dan Manajemen dalam Sistem Industri, 2 (2) : 32 – 36.

Sumbayak, R. J., dan R. R. Gultom (2020). Pengaruh pemberian pupuk fosfat dan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max L. Merill). J. Darma Agung, 28 (2): 253 – 268.

Tampubolon, G. (2011). Pengaruh pemberian kompos sisa biogas kotoran sapi terhadap perbaikan beberapa sifat fisik ultisol dan hasil kedelai (Glycine max (L.) Merill). J. Hidrolitan, 2 (3) : 103 – 114.

Utomo, S. A., R. T. Purnamasari, dan S. H. Pratiwi (2018). Pemanfaatan kompos kotoran ayam untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai hitam (Glycine soya Benth). J. Agroteknologi Merdeka Pasuruan, 2 (1) : 22 – 27.

Diterbitkan
2024-03-31
Bagian
Artikel