Pemanfaatan Rizobakteri Penghasil Acetoin Sebagai Biofertilizer Untuk Memacu Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza Sativa L.)

  • Adrianus Adrianus Universitas Musamus
  • Gardis Andari Universitas Musamus
Kata Kunci: rizobakteri; acetoin; pelarut; fiksasi; pertumbuhan

Abstrak

Penelitian ini    bertujuan untuk melihat aplikasi rizobakteri penghasil acetoin sebagai biofertilizer untuk pemacu pertumbuhan tanaman padi dalam melarutkan posfat dan memfiksasi nitrogen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK), yang terdiri dari 6 (enam) perlakuan yaitu 4 (empat) perlakuan dengan isolat rizobakteri (isolat Rg21, isolat Pd13, isolat   Pd7, dan  isolat  Bb7), satu perlakuan dengan acetoin sintetis, dan satu kontrol.   Masing masing perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali sehingga terdapat 24 unit percpobaan yang terdiri atas 10 pot tanaman padi. Ukuran  pot yang digunakan  adalah permukaan   berdiameter 30 cm, diisi dengan media tumbuh berupa lapisan atas tanah sawah (diambil sampai kedalaman 20 cm dari permukaan tanah) dan pupuk kompos dengan perbandingan 3:1. Hasil penelitian menjukkan bahwa perlakuan rizobakteri penghasil acetoin  mampu memacu pertumbuhan tanaman padi dengan melatutkan posfat yang masih terikat oleh koloid tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman menjadi P tersedia.  Begitupun perlakuan rizobakteri mampu memfiksasi Nitrogen dengan cara perombakan senyawa N  organic  organik secara enzimatik menjadi ammonium.

##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##

Penelitian ini bertujuan untuk melihat aplikasi rizobakteri penghasil acetoin sebagai biofertilizer untuk pemacu  pertumbuhan  tanaman  padi  dalam  melarutkan  posfat  dan  memfiksasi  nitrogen. Rancangan percobaan  yang  digunakan  adalah  rancangan  acak  kelompok  (RAK),  yang  terdiri  dari  6  (enam) perlakuan  yaitu  4  (empat)  perlakuan  dengan  isolat  rizobakteri  (isolat  Rg21(80  ml),  isolatPd13(240 ml) , isolat Pd7(240 ml), dan  isolat Bb7(160 ml), satu perlakuan dengan acetoin sintetis, dan satu kontrol.). Perlakuan    iniberdasarkan  pada  berat  basah  tanah    per-pot  yaitu  8.000  gr  (8kg). Masing masing perlakuan  diulang sebanyak 4 (empat) kali sehingga  terdapat 24 unit percpobaan yang terdiri atas  10  pot  tanaman  padipada  setiap  unit  percobaan.  Ukuranpot  yang  digunakan    adalah pot berdiameter 30  cm,  diisi  dengan  media  tumbuh  berupa  lapisan  atas  tanah  sawah  (diambil  sampai kedalaman  20  cm  dari  permukaan  tanah)  dan  pupuk  kompos  dengan  perbandingan  3:1.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rizobakteri penghasil acetoin  mampu memacu pertumbuhan tanaman  padi dengan  melatutkan  posfat yang  masih terikat oleh  koloid tanah sehinggaP  yang tidak tersedia bagi tanaman menjadi P tersedia. Perlakuan rizobakteri mampu memfiksasi Nitrogen dengan cara perombakan senyawa N organik secara enzimatik menjadi ammonium.

Referensi

Agrawal, D. P. K. & S. Agrawal. 2013. Characterization of bacillus sp. strains isolated from rhizosphere of tomato plants (Lycopersicon esculentum) for their use as potential plant growth promoting rhizobacteria. Int. J. Curr. Microbiol. App. Sci 2: 406-417.
Ashrafuzzaman M, Hossen FA, Ismail MR, Hoque MdA, Islam MZ, Shahidullah SM, Meon S. 2009. Efficiency of plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR) for the enhancement of rice growth. African Journal of Biotechnology 8 (7): 1247-1252.
Calvo, P., Nelson, L., Kloepper, J.W. 2014. Agricultural uses of plant biostimulants. Plant Soil 383: 3 - 41.
Desmawati 2006. Pemanfaatan Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR) Prospek Yang Menjanjikan dalam Berusaha Tani Tanaman. POPT Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura dan Ditjen Hortikultura . http://ditlin.hortikultura.deptan.go.id/tulisan/desmawati.htm
Gandanegara, S. 2007. Azora pupuk hayati untuk tanaman jagung dan sayur.Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi. BATAN
Levanony, H., Bashan, Y., Romano, B., Klein, E. 1989. Ultrastructural localization and identification of Azospirillum brasilense Cd on and within wheat root by immuno-gold labeling. Plant and Soil 117: 207 – 218.
Narula, N., Deubel, A., Gans, W., Behl, R.K., Merbach, W. 2006. Paranodules and colonization of wheat roots by phytohormone producing bacteria in soil. Plant Soil Environ. 52 (3): 119 - 129.
McMillan, S. 2007. Promoting Growth with PGPR. Soil Foodweb. Canada Ltd. Soil Biology Laboratory and Learning Centre.
Patten, C.L., B.R. Glick. 2002. Role of Pseudomonas putida indole acetic acid in development of the host plant root system. App Environ Microbiol 68: 3795-3801
Rudrappa,T.,Biedrzycki,M.L.,Kunjeti,S.G.,Donofrio,N.M., Czymmek, K. J.,Pare,P.W.,et al. (2010).T herhizobacteria lelicitorac etoinindu cessys- temicre sistancein Arabidopsis thaliana.Commun.Integr.Biol. 3, 130–138.doi: 10.4161/cib.3.2.1058
Timmusk S, Grantcharova N, Wagner EGH. 2005. Paenibacillus polymyxa invades plant roots and forms biofilms. Applied and Environmental Microbiology 71(11): 7292–7300
Tombe, M. 2008. Fungi Endofit Sebagai penghasil Antibiotika. C.V. Meori Agro.
Thuar, A.M., C.A. Olmedo, C. Bellone. 2004. Greenhouse studies on growth promotion of maize inoculated with plant growth promoting rhizobacteria (PGPR). http://www.ag.auburn.edu/argentina/pdfmanuscript s/thuar.pdf [22 Okt 2004]
Wedhastri, W. 2002. Isolasi dan Seleksi Azotobacter spp. penghasil faktor Tumbuh dan Penambat Nitrogen dari Tanah Masam. J. Ilmu Tanah dan Lingkungan. 3: 45-51
Diterbitkan
2020-03-25
Bagian
Artikel